Konsep Fisika dalam Wahana Permainan
Yuuuk
mulai main-main dengan fisika…
Kita
mulai dengan penerapan konsep fisika dalam berbagai wahana permainan. Ternyata banyak
sekali wahana permainan yang cara bermainnya menggunakan konsep fisika loh. Mau
tau apa aja?
Inilah
beberapa permainannya:
1. 1. kora-kora
sudah pernah naik kora-kora belum guys?
Wahana perahu ayun Kora-kora adalah tongkang bergaya Korea
yang bergerak maju mundur dan berayun-ayun tinggi serta menimbulkan sensasi
yang mendebarkan.
Prinsip wahana ini hampir sama seperti menaiki ayunan. Hanya
saja, ayunan Kora-kora ini bisa mencapai sudut simpangan lebih dari sembilan
puluh derajat (900). Pada prinsipnya gerakan wahana Kora-kora adalah
gerak berayun Pendulum.
Pada awalnya Kora-kora diayunkan ke atas yang dibantu oleh
putaran ban yang bergesekan dengan alas perahu. Kecepatan putaran ban dikontrol
secara elektronik. Kemudian perahu dibebaskan meluncur turun yang diakibatkan
oleh gaya gravitasi. Tinggi simpangan Kora-kora bisa diatur dengan pengaturan
putaran ban. Gerakan naik dan turun perahu ini berulang selama dua hingga empat
menit. Untuk wahana Kora-kora, simpangan maksimum dibatasi sekitar sudut 900.
Meskipun Kora-kora tidak melintasi satu lingkaran penuh,
tetapi penumpang seolah-olah mengalami gerak satu lingkaran penuh. Hal itu
dikarenakan Kora-kora berayun maju mundur pada linatasan melengkung setengah
lingkaran. Gerakan ayunan ini menimbulkan sensasi perasaan yang diakibatkan
harga g rendah atau ketinggian maksimum dan harga g tinggi atau
ketinggian minimum kepada penumpang.
Karna teori yang mendasari permainan Kora-kora adalah teori
Pendulum, maka besaran-besaran fisika yang terlibat adalah:
a)
Massa (m)
b)
Gaya Gravitasi (Fg)
c)
Panjang Penggantung (L)
d)
Periode (T)
e)
Simpangan Sudut (θ)
f)
Energi Kinetik (Ek)
g)
Energi Potensial (Ep)
2. 2. Yoyo
yoyo
merupakan permainan yang bisa dibilang sudah kuno, tapi tahukah kamu dalam
permainan yang sederhana ini menerapkan konsep fisika?
Ketika
bermain yoyo, kita sebenarnya sedang memperagakan atraksi fisika. Cerita
prinsip fisika pada yoyo pertama adalah dengan menggulung tali pada poros yoyo
dan meletakkan di genggaman tangan kita. Cakram yoyo yang masih kita genggam
itu mempunyai energi potensial karena dua hal. Pertama, karena ketinggiannya
(posisinya) dan kedua, karena gulungan tali pada porosnya.
Ketika
kita melepaskan cakram yoyo, gaya gravitasi akan menarik pusat massanya
sehingga cakram tersebut jatuh. Akibat gulungan tali, cakram yoyo akan jatuh
sambil berputar. Saat cakram yoyo mulai jatuh, energi potensialnya diubah
menjadi energi kinetik. Energi kinetik cakram yoyo akan bertambah seiring
dengan waktu dan akan mencapai nilai tertinggi saat tali sudah sepenuhnya
terurai.
Selain
energi kinetik, cakram yoyo akan berputar terus. Mengapa begitu? Karena tali
yoyo sengaja hanya dikalungkan melingkari poros. Sekadar cerita, sebelum cara
mengikat ini dikenalkan oleh bangsa Filipina, tali yoyo diikatkan kuat-kuat
dengan simpul mati pada poros. Akibatnya, cakram yoyo langsung kembali begitu
tali sepenuhnya terurai. Bermain dengan cara ini kurang asyik. Berbeda jika
tali yoyo hanya dikalungkan, cakram akan terus berputar hingga gesekan antara
tali dan poros membuatnya berhenti.
Bagaimana
agar cakram yoyo kembali ke tangan kita? Mudah saja. Beri saja sedikit entakan
saat cakram yoyo masih berputar di ujung tali. Entakan itu akan membuat gesekan
antara tali dan poros yoyo berhenti berputar untuk beberapa saat. Meskipun
berhenti berputar, momentum sudut yang dipunyai cakram tidak akan hilang. Hal
ini mengikuti prinsip hukum kekekalan momentum sudut. Momentum sudut itu oleh
cakram digunakan untuk mendaki punggung tali. Akibatnya, tali akan tergulung
dan yoyo kembali ke genggaman tangan kita. Peristiwa kembalinya yoyo ini
merupakan kebalikan dari peristiwa jatuhnya yoyo, di mana energi kinetik cakram
diubah menjadi energi potensial.
Gesekan
akan membuat cakram yoyo berhenti sebelum sampai ke tangan kita. Nah, kita
mesti membantu cakram dengan memberinya sedikit tarikan ke atas. Tarikan
tersebut memberi cakram energi kinetik tambahan untuk mengganti energi kinetik
yang hilang akibat gesekan.
3. 3. Gasing
Dalam
permainan tradisional ini ternyata juga menerapkan konsep fisika saat
memainkannya.
Cara memainkan gasing adalah dengan
memutarnya dengan alat bantu putar yang telah disediakan secara khusus untuk
gasing itu sendiri. Saat bermain, kita hanya cukup menarik alat bantu putar
dari gasing tersebut dan membiarkan gasing itu berputar sesuai arah jalannya.
Tak disangka, dalam permainan gasing ini, diterapkan pula beberapa prinsip
fisika dalam proses bermainnya, bahkan setiap putarannya. Betapa bergunanya
fisika pada alat mainan yang cukup populer ini.
Beberapa
prinsip yang digunakan, diantaranya adalah:
- Gerak
melingkar.
- Gerak
rotasi.
- Gaya
gesek.
- Hubungan
roda-roda seporos
4. 4 Roller
coaster
Gerak melingkar dapat terjadi pada roller coaster
yang sedang bergerak. Bagaimana roller coaster dapat tetap berada pada
lintasannya? Hal tersebut karena adanya gaya sentripetal. Gaya sentripetal
adalah gaya yang “berusaha” menarik objek mengarah ke titik pusat (sumbu).
Ketika roller coaster bergerak melalui lintasan memutar, gaya sentripental
“mempertahankan” roller coaster agar tetap bergerak memutar. bagaimana roller
coaster dapat bergerak sedangkan permainan tersebut tidak mempunyai mesin?
Karena adanya energi potensial dan energi kinetik. Energi potensial, Ep, yakni
energi yang “dikandung” roller coaster dikarenakan oleh posisinya, bernilai
maksimum di posisi puncak lintasan. Energi potensial bernilai nol di posisi
“lembah” (posisi terendah) lintasan. Energi potensial diubah menjadi energi
kinetik, ketika roller coaster bergerak menurun. Energi kinetik, Ek, yakni
energi yang dihasilkan oleh roller coaster karena geraknya (dalam hal ini
kecepatan), bernilai nol di posisi puncak lintasan. Energi kinetik bernilai
maksimum di posisi “lembah’ (posisi terendah) lintasan. Energi kinetik diubah
menjadi energi potensial, ketika roller coaster bergerak menaik. Gerak roller
coaster mengalami percepatan, yakni perubahan kecepatan terhadap waktu yakni
kecepatan bertambah terhadap waktu, ketika bergerak menurun. Roller coaster
mengalami perlambatan (percepatan negatif) yakni kecepatan berkurang terhadap
waktu ketika bergerak menaik. Perubahan kecepatan juga terjadi saat roller
coaster berubah arah.
5. 5. Tong
setan
Masih
tentang gerak melingkar. Permainan tong setan ini prinsip kerjanya menggunakan
gerak melingkar. Mengapa ketika sepeda motor berputar-putar di atas lintasan
tidak jatuh? Hal tersebut dikarenakan sepeda motor ketika melewati lintasan
yang berbentuk lintasan, tekanan lintasan terhadap ban sepedanya menyebabkan
timbulnya gaya sentripetaal yang menariknya mengelilingi lintasan yang
melingkar tersebut. Ketika sepeda motor berada di bagian atas lintasan,
gravitasi bumi menariknya ke bawah. Namun kecenderungannya untuk bergerak
mengikuti garis lurus (yang disebut gaya sentrifugal) membuat sepedanya
tertekan ke luar menimpa lintasan. Untuk menempuh lintasan putar dengan aman
sepeda harus mempunyai kecepatan tinggi. Sehingga sepeda motor tersebut ketika
berada di atas lintasan tidak jatuh.
0 komentar:
Posting Komentar