Sabtu, 29 Oktober 2016

Sintaks Model Pembelajaran Konsep


Sintaks Model Pembelajaran Konsep 


Fase I. Presentasi data dan identifikasi data.
Pada fase I, guru mempresentasikan data kepada siswa. Setiap unit data contoh dan non-contoh setiap konsep dipisahkan. Unit-unit dipresentasikan dengan cara berpasangan. Data dapat berupa peristiwa, masyarakat, objek, cerita, gambar atau unit lain yang dapat dibedakan. Siswa dapat bertanya untuk membandingkan dan menjastifikasi atribut tentang perbedaan contoh-contoh. Joyce, dkk (2010: 136) menyatakan bahwa pembelajar (siswa) diberitahu bahwa seluruh contoh positif memiliki satu gagasan umum, tugas mereka adalah mengembangkan suatu hipotesis tentang sifat dari konsep tersebut.
 Pada bagian akhir fase ini siswa dapat ditanya tentang hipotesis yang disusunnya dan menyatakan aturan yang telah dibuatnya atau mendefinisikan konsepnya menurut attribute yang bersesuaian dari contoh-contoh yang diberikan. Hipotesis ini tidak perlu dikonfirmasikan hingga fase berikutnya.

Fase II. Menguji pencapaian dari suatu konsep.
Pada fase II, siswa menguji penemuan konsep mereka, pertama-tama  dengan cara mengidentifikasi secara tepat contoh-contoh tambahan yang belum diberi nama dan kemudian membangkitkan contoh-contohnya sendiri (Joyce, dkk, 2010:136). Menguji penemuan konsep dapat dilakukan juga melalui sebuah eksperimen yang akan menunjukkan secara langsung prilaku dari contoh-contoh yang diuji, sehingga siswa dapat langsung merumuskan kebenaran hipotesis yang telah  dirumuskannya diawal.  
Selanjutnya guru (dan siswa) dapat membenarkan atau tidak membenarkan hipotesis mereka, merevisi pilihan konsep atau sifat-sifat yang mereka tentukan sebagaimana mestinya. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan konsep yang diperoleh dari perumusan hipotesis dan pengujiannya melalui eksperimen dengan konsep yang dikembangkan ilmuan. Atau dengan kata lain, dilakukan perbandingan antara ide yang dimunculkan siswa dengan ide ilmuan.

Fase III. Analisis Strategi – Strategi Berpikir.
Pada fase III, siswa menganalisis strategi-strategi dengan segala hal yang mereka gunakan untuk mencapai konsep (Joyce, dkk, 2010:137). Setelah membandingkan idenya dengan ide ilmuan, siswa telah mendapatkan gambaran apakah strategi berpikir yang digunakannya untuk merumuskan hipotesis dan pengujian akan membawa pemikirannya menuju konsep yang benar. Secara bertahap siswa dapat membandingkan keefektifan dari berbagai strategi yang telah digunakannya. Kemudian siswa dapat mengkonstruksikan konsep yang baru didapatnya kedalam pengetahuannya.

Tabel.13.1 Struktur pengajaran model pencapaian konsep
( adaptasi dari Joyce, 2009:136)
Fase
Tingkah Laku Guru dan Siswa
Fase I
Penyajian Data dan Identifikasi Konsep
Guru menyajikan contoh – contoh yang telah dilabeli
Siswa membandingkan sifat – sifat / ciri – ciri dalam contoh – contoh positif dan contoh – contoh negatif
Siswa menjelaskan sebuah defenisi menurut sifat – sifat / ciri – ciri yang paling esensial
Fase II
Pengujian Pencapaian Konsep
Siswa mengidentifikasi contoh – contoh tambahan yang tidak dilabeli dengan tanda ya dan tidak
Guru menguji hipotesis, menamai konsep, dan menyatakan kembali defenisi – defenisi menurut sifat – sifat / ciri – ciri yang paling esensial
Siswa membuat contoh – contoh
Fase III
Analisis Strategi – Strategi Berpikir
Siswa mendeskripsikan pemikiran – pemikiran
Siswa mendiskusikan peran sifat – sifat dan hipotesis – hipotesis
Siswa mendiskusikan jenis dan ragam hipotesis

0 komentar:

Posting Komentar