Jumat, 04 November 2016

Pembuktian Peristiwa Isra Mi'raj Menurut Fisika

Pembuktian Isra Miraj Secara Fisika

Physical journey. Di dalam pemahaman secara fisika, banyak orang mempertanyakan kebenaran Isra Miraj; " apakah mungkin manusia melakukan perjalanan sejauh itu hanya dalam waktu kurang dari semalam?". Orang-orang kafir pun menantang Rasulullah saw seperti  diberitakan di dalam Al Quran, surah Al-Israa: 93.

"Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca". Katakanlah: "Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?"

Juga di dalam sebuah hadits dinyatakan:

"Ketika orang-orang Quraisy tak mempercayai saya (kata Nabi saw), saya berdiri di Hijr (menjawab berbagai pertanyaan mereka). Lalu Alloh menampakkan kepada saya Baitul Maqdis, saya dapatkan apa yang saya inginkan dan saya jelaskan kepada mereka tanda-tandanya, saya memperhatikannya.." (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya).

dan banyak Hadith hadith lainnya.

Peristiwa perjalanan Isra' Mi'raj dan teori relativitas.

Diantara keduanya terdapat faktor persamaan, yaitu keduanya membahas tentang perjalanan dari Bumi ke luar angkasa, lalu kembali ke Bumi. Pada peristiwa Isra Miraj, Rasulullah meninggalkan ummatnya di bumi, untuk bepergian ke Masjidil Aqsha  lalu ke Langit ke tujuh, dalam kasus teori relativitas dimisalkan dua saudara kembar A dan B, dimana saudara kembar B bepergian ke luar angkasa.



Ini saja sudah dapat diambil kesimpulan secara jelas, bahwa peristiwa Isra Miraj adalah benar. Tidak mungkin manusia yang hidup pada 14 Abad silam mencontoh teori di abad ke 20 dengan sangat detail. Tidak mungkin Rasulullah  saw mencontoh teori Albert Einstein yang lahir jauh setelahnya!

Teori Relativitas membahas tentang Struktur Ruang dan Waktu dan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Gravitasi. Teori relativitas khusus menggambarkan perilaku ruang dan waktu dari perspektif pengamat yang bergerak relatif terhadap satu sama lain, dan fenomena terkait. Di sini dikenal istilah dilatasi waktu (delay).

Dalam persamaan matematik, teori Einstein ditulis:

t' = waktu benda yang bergerak
t = waktu benda yang diam
v = kecepatan benda
c = kecepatan cahaya

Kecepatan sebuah benda (v) yang mendekati nilai kecepatan cahaya (c), semakin besar pula efek yang dialaminya (t`): perlambatan waktu. Hingga ketika kecepatan benda menyamai kecepatan cahaya (v=c), benda itu pun sampai pada satu keadaan nol. Demikian, namun jika kecepatan benda dapat melampaui kecepatan cahaya (v>c), keadaan pun berubah. Efek yang dialami bukan lagi perlambatan waktu, namun sebaliknya waktu menjadi mundur (-t').

Pembuktian teori relativitas.

Pembuktian dilakukan pada tahun 1971, dengan menggunakan 2 buah jam yang berakurasi tinggi (High precision Cesium Atom clocks) yang di set pada waktu sama sebelumnya.

Percobaan ini menunjukkan perbedaan waktu pada kedua jam, antara jam yang diletakkan di pesawat Intercontinental yang terbang ke arah timur / barat dengan jam referensi yang diletakkan di U.S. Naval Observatory di Washington, waktu jam di pesawat berkurang/bertambah tergantung arah penerbangan.

Dengan adanya pembuktian itu, Albert Einstein dengan teori relativitasnya secara tidak langsung telah membuktikan bahwa kisah perjalanan Rasulullah saw menuju langit ke tujuh dan kembali lagi, dalam semalam adalah sangat masuk akal. Salah satu aplikasi teori relativitas adalah alat GPS di smartphone anda. Dalam hal ini jam satelit di orbit dibandingkan dengan jam di bumi sebagai faktor koreksi pengiriman sinyal.

Pengetahuan tentang dilatasi waktu antar galaxy merupakan sebuah fenomena menarik. Silahkan saja jika ilmuwan mempelajari fenomena di alam. Mudah-mudahan mereka mendapatkan hidayah dari Alloh Swt. Semoga dapat meningkatkan iman kita kepada sang Pencipta Alam semesta ini. Allohu 'alam.

0 komentar:

Posting Komentar